Do I Have to Worry ??

5/13/2016 11:54:00 AM Unknown 0 Comments



Besar kemungkinan setiap orang pernah berada pada fase ini. Dilema antara tetap memendam perasaan atau menyatakan. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang memilih memendam. Seperti aku misalnya, aku takut perasaanku tak berbalas. Meski aku tahu, kemungkinan terburuk dari mencintai hanyalah tidak dicintai kembali. Dan, itu sesungguhnya tidak teramat buruk. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, saat aku tidak berani menyatakan perasaan. Aku akan dihantui pertanyaan seumur hidup: “Apa kau pernah mencintai aku juga?”
                Banyak orang akhirnya menyesal. Seperti yang diceritakan di film-film, dan buku-buku. Perasaan yang terlambat dinyatakan. Padahal sebenarnya kau juga punya perasaan yang sama. Hanya saja, kau juga tidak punya keberanian untuk menyatakan. Dan, saat salah satu dari kau dan aku memberanikan diri menyatakan, saat itu salah satu dari kita sudah punya pasangan.  Itu menyakitkan, bukan? Andai saja aku berani menyatakan, tentu hal sesakit itu tidak akan terjadi.
                Perasaan yang tumbuh di dada. Bukanlah perasaan yang salah. Setiap orang berhak jatuh cinta. Dan, teori manapun yang kau pelajari, cinta tak pernah salah. Perasaan adalah perasaan. Meski saat jatuh dan patah, cinta terlihat kejam dan menyakitkan. Namun, harus diingat-ingat lagi, setiap hal yang jatuh selalu punya masa yang baik. Semisal, buah yang jatuh, jika tak cepat diambil dan dimakan, akan menjadi buah yang busuk, atau mungkin akan diambil orang lain.
                Begitulah perasaan. Saat dia memilih jatuh di hatimu. Kau hanya punya pilihan. Mengambilnya dan menyatakan. Atau, membiarkan waktu membuatnya hilang atau mungkin diambil orang lain. Sebab itu, aku tidak ingin terlambat. Aku memilih mengambilnya, memilih menyatakan perasaan kepadamu. Ah, kupikir soal perasaan bukan perihal jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Perihal perasaan semuanya sama saja.  Laki-laki dan perempuan sama-sama ingin bahagia, bukan? Aku memilih menyatakan perasaan bukan semata agar kau membalas perasaanku. Tak lain hanya ingin kau tahu, aku orang yang jatuh cinta kepadamu. Dan, tidak ingin menyimpannya sendiri.
                Sebab tugas orang menyatakan perasaan hanyalah menyatakan perasaan. Hanya memberi tahu, bahwa ia punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas. Perihal terbalas atau tidak, itu urusan lain.

GuardianCFM | 12/05/2016

0 komentar:

Dear Kamu,,

5/11/2016 12:25:00 PM Unknown 0 Comments

Teruntuk seseorang yang seenaknya memaksaku menerimanya kembali....


Dear kamu,,
Andai bisa menyembuhkan hati semudah kamu memilih pergi, pasti akan kuterima kau saat kembali. Tak peduli sekejam apapun kau meninggalkan waktu itu. Sebab di sudut dadaku juga masih ada sedikit rindu. Hanya saja, menyembuhkan luka karna kau tinggal tidak semudah kau meminta kembali dengan alasan sesal. Luka darimu membenam di jantungku. Menenggelamkan aku.

Andai mudah untuk mencitai seperti dulu lagi. Mungkin akan kuterima kau kembali tanpa basa basi. Namun, hidup ternyata telah berubah. Rasa sakit yang kau tinggalkan dulu sudah membuat aku kalah. Aku kalah mencintaimu. Perasaanku tak lagi sekuat dulu. Walau kuterima kau kembali, kutakut yang terjadi hanya cara mengulang pilu.

Rasa rindu pasti ada, hanya saja tersisa sedikit sebab kau pergi terlalu lama. Rasa ingin kembali juga ada, hanya saja terkalahkan oleh rasa sakit sebab dulu kau menyakitiku dengan kejamnya. Maka, pergilah lagi tanpa perlu meminta kembali. Bawa sesalmu itu biar kujalani hidupku yang baru.

Terima kasih sudah mengingat dan mengajak kembali. Bukan maksud balas dendam, hanya saja kau pernah kuberi kesempatan dan ternyata kau gamang menjaga hati. Kini aku butuh orang yang kuat. Menjaga hatiku tanpa perlu berkhianat....


Sincerely,

CF. Miranda

0 komentar: